Rabu, 30 November 2011

Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil

Makanan yang sehat untuk ibu hamil, antara lain, rata-rata ± 2200 kalori (9500kJ) per hari, sehingga kesehatan ibu dan anak. Bagi ibu yang sedang hamil, perlu untuk mempertimbangkan makanan untuk dimakan. Makanan sehat untuk ibu hamil makanan yang dimasak direkomendasikan, telur rebus terutama tidak dikonsumsi, karena mereka takut salmonella yang dapat membahayakan janin. Bahan makanan seperti sayuran, sushi, steak dimasak Lebih dihindari. Juga menghindari keju lunak, susu yang tidak steril atau pasta karena dikhawatirkan yang mengandung Listeria menyebabkan keguguran.

Susu juga sangat baik untuk wanita hamil karena mengandung kalsium. Pilih susu asam folat dan vitamin hamil lainnya, seperti "susu skim". Makanan sehat untuk ibu hamil juga dianjurkan untuk makan sayuran berdaun hijau seperti selada, kacang-kacangan sangat baik untuk wanita hamil. Sang ibu bisa makan kentang, ubi jalar, labu dan kacang.


Makanan sehat wanita hamil, salah satunya adalah hasilnya. Buah juga sangat penting, seperti apel, jeruk, anggur, tomat harus dicuci bersih sebelum dikonsumsi terlebihdahulu. Makanan, diet ibu (coba) dari kalsium, protein, vitamin C, serat, karbohidrat, vitamin A, asam folat dan zat besi harus dimasukkan. Hindari banyak makanan ringan junk food, karena berat badan ibu selama kehamilan meningkatkan banyak, sehingga akan sulit untuk mengurangi setelah lahir. Anda mulai makan sehat dari sekarang adalah manfaat bagi ibu juga berguna pertumbuhan janin ibu. Makanan sehat untuk wanita hamil adalah untuk mendapatkan pikiran saya sangat mudah.

Manfaat Madu

Madu adalah asupan yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak sampai orang dewasa termasuk janin yang masih ada di dalam kandungan ibunya.

Berikut ini adalah manfaat madu :
  1. Janin: Janin yang masih ada di dalam kandungan pada setiap orang tidak sama, ada yang kuat ada yang lemah, untuk membantu memperkuat janin dalam kandungan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi madu. 
  2. Ibu Hamil: Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan. 
  3. Bayi: Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ) dan kecerdasan mental (EQ). Hal ini dapat dilihat dewasa ini aneka produk makanan tambahan baik susu atau bubur bayi yang diformulasikan dengan madu seperti Dancow, Frisian Flag, Sustagen, dsb. Untuk itu kenapa tidak kita berikan saja bagi buah hati kita yang terbaik, yaitu madu. 
  4. Anak-anak: membantu agar nafsu makan meningkat (adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat, lincah dan riang serta tahan penyakit. 
  5. Remaja: Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat, gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna. 
  6. Dewasa: stres adalah kondisi yang banyak dialami oleh para pekerja keras akibat dari kerja keras dan kurangnya asupan makanan bergizi yang pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti thypus, radang dan infeksi bakteri lainnya. Madu adalah solusi terbaik untuk pekerja keras. 
  7. Lanjut Usia: untuk kita yang sudah menginjak usia lanjut, kita sadar bahwa organ tubuh kita sudah tidak seperti muda dulu. Jadi hal yang sangat penting dalam membantu stabilitas atau kondisi tubuh kita adalah dengan mengkonsumsi madu.

Selasa, 29 November 2011

Akibat Morning Sickness Ibu Hamil Bisa Kurang Gizi

Berbadan dua tidak berarti si ibu harus mengkonsumsi makanan dua kali lipat jumlahnya. “Makan untuk berdua” lebih tepat dipahami sebagai memenuhi kebutuhan zat-zat gizi yang lebih tinggi dari sebelumnya, agar ibu sehat dan bayi lahir sehat dan cerdas. Tapi, gara-gara morning sickness, ibu hamil sering mengabaikan kebutuhan gizi.

Awal kehamilan ditandai dengan berhentinya haid disusul dengan perubahan fisik lainnya. Perubahan muncul pada minggu ke-5 sampai ke-6 masa kehamilan karena hormon-hormon kehamilan dalam tubuh mulai aktif bekerja.

Payudara mulai terasa lebih berisi, kenyal, dan sensitif. Setelah genap dua minggu tidak haid, biasanya timbul sejumlah benjolan kecil pada arcola (daerah hitam sekitar puting) disertai pembuluh darah yang tampak lebih nyata pada payudara. Gejala berikutnya, kebiasaan sering buang air kecil, tidak hanya siang tapi juga malam hari.

Saat kehamilan memasuki usia empat bulan, umumnya terjadi morning sickness, ditandai dengan tubuh terasa lemas, pusing, dan mual bahkan sampai muntah di pagi hari atau bahkan sepanjang hari. Namun, “mabuk pagi” ini sifatnya individual; gejala itu cuma dialami 50 – 90% wanita.
Ketika morning sickness muncul itulah banyak ibu atau calon ibu sering (tak sengaja) mengabaikan kebutuhan gizinya. Padahal, pada trimester pertama ini kebutuhan gizi justru perlu perhatian lebih, baik dari segi jumlah maupun mutu makanannya.

Gizi perkembangan janin
Trimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian seorang perempuan terhadap kehamilannya. Pertumbuhan janin pada tiga bulan pertama ini masih berlangsung lambat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum begitu besar. Bahkan boleh dikatakan pada periode ini kebutuhan gizi calon ibu masih sama dengan wanita dewasa biasa. Hanya saja, seluruh zat gizi yang dikonsumsinya harus memenuhi kebutuhan janin. Kekurangan gizi tertentu atau terkonsumsinya zat adiktif berbahaya bisa menyebabkan kegagalan pembentukan organ yang sempurna.
Lahir dengan organ sempurna pun belum jadi jaminan. Menurut hipotesis Prof. David Barker dkk. dari Inggris, bayi dengan bobot badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg), atau bobot badan di bawah standar usia satu tahun sangat berisiko terkena diabetes, penyakit jantung, hipertensi di usia dewasa nanti.
Tak bisa tidak, gizi itu boleh dikata mahapenting karena menentukan nasib si jabang bayi di kemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin.
Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan bobot badan sebanyak 0,5 kg setiap minggu. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari atau sama dengan 2.485 Kkal per hari. Bandingkan dengan wanita dewasa (20 – 45 tahun) dalam keadaan normal tidak hamil yang hanya membutuhkan energi 2.200 Kkal.

Protein
Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan janin. Tambahan protein yang dibutuhkan setiap hari adalah 60 g atau 12 g lebih banyak ketimbang wanita dewasa tak hamil. Protein dapat diperoleh dari bahan makanan seperti daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.  

Vitamin dan mineral
Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin.

Tidak kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.

Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Zat kapur ini banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.

Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan seng penting untuk pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga konsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat dapat mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan otak janin. Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli, wortel, dan tomat.

Perlu diketahui, asam folat dalam buah-buahan dan sayuran segar mudah rusak akibat proses pemasakan dan pemanasan. Karena itu buah dan sayuran lebih baik dikonsumsi dalam keadaan segar.
Pasokan zat besi juga tidak kalah penting karena pada masa hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Di samping itu plasenta pun harus mengalirkan cukup zat besi untuk perkembangan janin.
Kecukupan darah menjadi amat penting, karena perlu diingat, ketika melahirkan, karena bakal banyak kehilangan darah sang ibu jangan sampai mengalami anemia.

Serat
Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna untuk membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar.

Air
Dalam keadaan normal saja, kita dianjurkan untuk minum delapan gelas air putih sehari. Apalagi untuk wanita hamil. Kebutuhannya akan air perlu diperhatikan benar. Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena dalam masa kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah sehingga banyak mengeluarkan cairan tubuh.
Baca juga:

Otak berkembang pesat
Pada trimester kedua dan ketiga, ketika masa morning sickness telah berlalu, biasanya ibu hamil sudah mulai dapat menikmati makanan dan merasakan gerakan janin dalam perut.
Pada trimester kedua ini pertumbuhan janin pun berlangsung sangat cepat. Boleh dikatakan, separuh dari penambahan bobot badan ibu selama hamil terjadi pada bulan ke-6 dan ke-7. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi pada usia kehamilan ini, bisa jadi akan “menularkan” derita yang sama pada sang janin yang dikandungnya. Sebagai patokan, bobot badan ibu hamil kurang dari 45 kg pada trimester ketiga menunjukkan kekurangan energi kronis.
Kebutuhan zat gizi pada trimester kedua dan ketiga ini juga perlu diperhatikan karena erat kaitannya dengan perkembangan intelegensia janin. Pasalnya, pada usia kehamilan 15 – 20 minggu, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki kehamilan minggu ke-30 sampai bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua.
Berbeda dengan kebutuhan gizi pada trimester pertama, memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi sebagai berikut:

Kalori
Tubuh membutuhkan tambahan 285 kalori setiap hari dibandingkan dengan sebelum hamil. Konsumsi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot badan sekitar 8 – 15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini, diusahakan untuk menambah bobot ½ kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan, konsumsi karbohidrat (50 – 60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.

Protein
Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

Vitamin dan mineral
Pada trimester ketiga, tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Jangan lupa mengonsumsi substansi omega-3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega-3 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.

Seng dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi seng juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan berperan dalam perkembangan otak janin, terutama pada trimester terakhir. Diduga, kekurangan seng menyebabkan bibir sumbing. Makanan yang kaya seng antara lain daging sapi dan ikan.

Kalsium diperlukan pada trimester pertama hingga trimester ketiga karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan. Faktanya, hampir 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebab itu suplementasi pil besi diupayakan untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi itu.

Bila setiap ibu hamil memperhatikan serta berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi pertumbuhan janin dalam kandungannya, niscaya bayi dilahirkan sehat.

Beberapa posisi menyusui yang benar

Setelah ibu muda mengetahui hal-hal penting yang berkaitan dengan perispan menyusui, ada baiknya kita tahu, bagaimana posisi menyusui yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Apakah harus selalu menyusui dalam posisi berbaring? Tidak. Kita harus membiasakan bayi bisa menyusu dalam keadaan apapun. Baik kita tidur di rumah, berdiri, duduk, atau bahkan saat kita sedang berada di atas kendaraan
  1. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
  2. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
  3. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
  4. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
  5. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

Senin, 28 November 2011

11 Vaksin yang Dibutuhkan Balita

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 11 vaksin yang dibutuhkan balita. Tetapi tidak semua vaksin ini wajib diberikan, tergantung kondisinya. Seperti diberitakan Health, Rabu (1/6/2011) ke-10 vaksin yang diperlukan balita baik yang wajib maupun tidak adalah sebagai berikut :
  1. Hepatitis B : Vaksin ini wajib diberikan ke balita bahkan sebelum ia meninggalkan rumah sakit. Vaksin ini diberikan 12 jam setelah bayi lahir. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali. Pertama adalah 12 jam setelah lahir. Kedua, 1-2 bulan dari vaksin yang pertama harus diberikan lagi. Ketiga, 6-18 bulan setelah vaksin yang kedua. Vaksin ini melindungi bayi dari virus hepatitis B yang sulit disembuhkan yang mana balita bisa terkena dari ibu yang mengidap hepatitis selama proses persalinan. Virus ini menyebar melalui kontak darah atau cairan tubuh lain. Efek samping setelah divaksin ini adalah demam ringan. Menurut Gabrielle Gold-von Simson, MD, asisten profesor pediatri di NYU Langone Medical Center di New York, demam ringan adalah gejala yang paling umum dialami balita.
  2. DPT atau DTP : Vaksin ini wajib diberikan yang merupakan campuran dari tiga vaksin yaitu untuk mencegah penyakit difteri (yang menyerang tenggorokan), pertusis (batuk rejan), dan tetanus (infeksi akibat luka yang menimbulkan kejang-kejang). Vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali dan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Untuk penguatannya bisa dilakukan pada anak umur 12 tahun dan kemudian dilakukan lagi setiap 10 tahun. “Vaksin DPT bisa diberikan bersamaan dengan hepatitis dan polio,” kata Dr Emas-von Simson.
  3. Polio : Vakin ini di Indonesia wajib diberikan karena ancaman polio yang masih ada. Vaksin ini untuk menangkal kelumpuhan akibat virus polio. Vaksin olio pertama diberikan setelah lahir. Kemudian vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini bisa diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
  4. BCG (Bacillus Calmette Guerin) : Vaksin ini wajib diberikan yang gunanya mencegah penyakit TB (Tuberkulosis). Vaksin BCG bisa 80 persen efektif mencegah TBC selama jangka waktu 15 tahun. Imunisasi BCG hanya dilakukan sekali yakni ketika bayi berusia 0-11 bulan. Tapi kebanyakan diberikan saat bayi berusia di bawah 2 bulan.
  5. Vaksin Campak, Gondong dan Rubela (MMR) : Vaksin MMR melindungi anak dari tiga virus: campak (yang menyebabkan demam tinggi dan ruam tubuh-lebar), gondong (yang menyebabkan rasa sakit wajah, pembengkakan kelenjar liur, dan kadang-kadang pembengkakan skrotum pada laki-laki), dan rubella atau campak Jerman (yang dapat menyebabkan kecacatan lahir jika infeksi terjadi selama kehamilan). Vaksin ini pertama diberikan pada anak saat usia 12 hingga 15 bulan dan pada usia antara 4 dan 6 tahun.
  6. Cacar air : Cacar air adalah ruam yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella. Infeksi cacar air dapat sangat berbahaya dan pada orang dewasa yang tidak memiliki kekebalan atau tidak divaksin di masa kecil dapat menyebabkan herpes zoster. Pemberian kepada anak-anak dilakukan pada usia 12 sampai 15 bulan dan kemudian dilakukan lagi pada usia antara 4 dan 6 tahun. Efek samping pemberian vaksin ini menyebabkan rasa sakit dan bekas di tempat suntikan, demam atau ruam ringan. Keenam vaksin tersebut oleh dokter di Indonesia biasanya wajib diberikan. Namun selain 6 vaksin itu ada juga vaksin lain yang kadang diberikan ke balita sesuai kondisi.
  7. Vaksin Hib tipe B (Haemophilus influenza) : “Haemophilus influenza tipe b adalah bakteri yang menyebabkan meningitis,” kata Dr Emas-von Simson. Meningitis adalah penyakit peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang yang sangat berbahaya untuk anak-anak di bawah usia 5.Vaksin Hib umumnya diberikan pada anak usia 2, 4, 6, dan 12 sampai 15 bulan. Efek sampingnya antara lain demam, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan.
  8. Vaksin Pneumococcal konjugasi (PCV) : Vaksin ini dikenal sebagai PCV13 (nama merek Prevnar), melindungi terhadap 13 jenis Streptococcus pneumoniae, yang merupakan bakteri yang dapat menyebabkan segala macam penyakit termasuk meningitis, pneumonia, infeksi telinga, infeksi darah, dan bahkan kematian. Vaksin ini diberikan sebanyak empat kali pada anak usia 2, 4, 6, dan 12 sampai 15 bulan untuk melindungi anak dari kuman yang dikenal sebagai bakteri pneumokokus. Efek samping yang paling umum dari pemberian vaksin ini adalah mengantuk, bengkak di tempat suntikan, demam ringan, dan mudah emosi.
  9. Vaksin Influenza (flu) : Pemberian vaksin ini terutama dilakukan di negara-negara 4 musim yang dilakukan setiap tahun dimulai pada musim gugur. Centers for Disease Control and Prevention AS atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan pemberian vaksin ini untuk anak-anak usia 6 bulan atau lebih. Efek samping yang umum dari vaksin ini adalah rasa sakit, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan. Bisa juga mengalami demam dan nyeri. “Tapi jika anak Anda memiliki alergi telur maka tidak harus dilakukan vaksinasi influenza,” kata Dr Emas-von Simson.
  10. Vaksin Rotavirus (RV) : Vaksin Rotavirus (RV) dengan merek seperti RotaTeq, Rotarix diberikan kepada anak-anak usia 2 dan 4 bulan. RotaTeq juga diberikan pada anak usia 6 bulan. Vaksin ini melindungi anak terkena diare parah serta muntah-muntah yang banyak terjadi pada anak-anak di seluruh dunia. Vaksin ini berbentuk cairan dan diberikan melalui mulut bayi. Efek sampingnya anak gampang emosi, diare ringan atau muntah-muntah.
  11. Vaksin Hepatitis A : Di Indonesia, balita jarang diberikan vaksin hepatitis A tapi langsung hepatitis B karena lebih berbahaya hepatitis B. Anak-anak gampang tertular hepatitis A dari makanan atau minuman. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati, dan dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, sakit kuning, dan kehilangan nafsu makan. Pemberian vaksin ini diberikan pada anak-anak usia 12 sampai 23 bulan. Efek sampingnya rasa sakit di tempat suntikan, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan sementara.

Manfaat Minyak Ikan

Kandungan utama minyak ikan adalah Omega-3. Tubuh kita tidak dapat memproduksi sendiri Omega-3 untuk itu tubuh perlu mendapatkan suplemen tambahan. Jenis asam lemak Omega-3 yang bermanfaat bagi tubuh ada 2 jenis yaitu DHA dan EPA, yang keduanya terdapat di minyak ikan.

DHA merupakan asam lemak yang berfungsi untuk menjaga kesehatan saraf dan mata. EPA merupakan asam lemak yang menyehatkan jantung, menurunkan peradangan pembuluh darah dan mencegah depresi. Minyak ikan terbuat dari ekstrak hati ikan kod atau daging ikan halibut yang memang sangat bermanfatt bagi anak.

Manfaat Minyak Ikan menurut studi baru menunjukkan bahwa minyak ikan dapat membantu menurunkan tekanan darah pada anak dengan kelebihan berat badan. Selain itu juga mengkonsumsi minyak ikan dapat mencegah gangguan perilaku pada anak seperti rasa kecemasan. Hiperaktif pada anak diduga karena kekurangan asupan asam lemak Omega-3.

Minyak Ikan juga mengandung vitamin A dan vitamin D. Vitamin A itu sendiri berfungsi untuk membantu proses perkembangan mata dan kesehatan pencernaan. Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Tingginya kadar vitamin A dan vitamin D pada minyak ikan sehingga untuk mengkonsumsi minyak ikan kita perlu berkonsultasi dengan dokter agar sesuai dengan kebutuhan anak baik dosis ataupun frekuensi pemberiannya.

Yang perlu diperhatikan adalah untuk penyimpanan dari minyak ikan ini, sebaiknya wadah selalu di tutup rapat dan diletakkan di tempat sejuk untuk menghindari oksidasi sehingga manfaat minyak ikan dapat terjaga dan konsultasikan ke dokter untuk mengkonsumsinya.