Asam folat atau folic acid, folate, folacin, vitamin B9, pteroyl-L-glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid adalah vitamin yang diperlukan oleh anak-anak dan orang dewasa untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Tanpa asam folat, tubuh akan mudah terserang penyakit seperti depresi, kecemasan, kelelahan, insomnia, kesulitan mengingat, lidah merah dan luka hingga gangguan pencernaan.
Manfaat asam folat juga sangat besar bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya cacat bawaan otak dan saraf tulang belakang (Neural Tube Defect) pada bayi. Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 – 0.8 mg per hari, risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80%. Pada ibu hamil asam folat juga bermanfaat untuk mencegah anemia, keguguran dan kelahiran prematur.
Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan memicu pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening sehingga mengurangi produksi sel darah putih. Untuk menjaga sistem imun, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi 0.8 mg folat setiap harinya disertai dengan konsumsi makanan yang kaya folat seperti salmon, whole grain, dan bit.
Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak dan pengatur keakuratan fungsi nutrisi neurotransmitter. Selain itu, asam folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak dengan cara meningkatkan kadar SAMe (S-adenosylmethionine), yang berfungsi meningkatkan kadar serotonin yang menenangkan. Untuk mengatasi depresi klinis dianjurkan mengonsumsi 0.8 mg sehari.
Sejumlah studi ilmiah menyatakan kalau asupan asam folat rendah atau kadar asam folat yang rendah dalam darah bisa memicu perkembangan penyakit jantung koroner. Banyak studi yang menghubungkan rendahnya kadar asam folat dengan peningkatan kadar homocysteine. Homocysteine dinyatakan sebagai faktor risiko utama penyakit jantung yang bisa merusak lapisan dinding arteri. Hal tersebut bisa dicegah dengan mengontrol asupan asam folat.
Meskipun banyak manfaat yang bisa didapat dari asam folat, untuk wanita hamil konsumsi asam folat sebaiknya tidak berlebihan. Para peneliti di McGill University mengemukakan bahwa nutrisi asam folat berlebihan bisa menimbulkan gangguan pada kehamilan. Berat lahir dan tinggi badan yang rendah ditemukan pada wanita hamil yang mengkonsumsi asam folat 5-10 mg sehari.
Sabtu, 10 Desember 2011
Pentingnya Asam Folat Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil, memiliki bayi sehat berarti memastikan dirinya sehat terlebih dahulu. Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah cacat lahir yang serius pada bayi adalah mendapatkan asam folat yang cukup setiap hari – khususnya sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan.
Kekurangan asam folat sangat berpengaruh pada perkembangan sistem saraf utama otak dan tulang belakang janin.
Apakah Asam Folat ?
Asam folat adalah vitamin B9, bentuk vitamin B yang larut dalam air. Asam folat terjadi secara alami dalam makanan. Asam folat dalam bentuk sintetis banyak digunakan untuk fortifikasi makanan dan suplemen gizi.
Pada manusia, asam folat diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Asupan kekurangan asam folat dapat mengganggu pematangan sel darah merah muda dan menyebabkan anemia.
Cukupi Sejak Sebelum Hamil
Saat seorang wanita menyadari kehamilannya, maka kehamilan itu sebenarnya sudah berusia 5-6 minggu. Padahal, cacat tabung saraf janin (NTD) bisa terbentuk saat kehamilan berusia 2-4 minggu. Itu sebabnya, idealnya kebutuhan asam folat sudah tercukupi sejak sebelum terjadinya kehamilan.
Secara umum, kebutuhan wanita usia subur serta ibu hamil akan asam folat adalah sekitar 400-600 mikrogram (0,4-0,6 mg) per hari. Kecukupan ini bisa mencegah 50-70 persen resiko NTD. Artinya, bila memang ingin hamil, seorang wanita sebaiknya sudah harus mencukupi kebutuhan asam folatnya, minimal 4 bulan sebelum kehamilan.
Ibu dan Janin
Asam folat penting untuk perkembangan tabung saraf selama kehamilan yang membentuk otak dan sumsum tulang belakang. Defisiensi asam folat pada wanita hamil meningkatkan resiko melahirkan prematur, bayi dengan berat lahir rendah atau dengan cacat tabung saraf (neural tube defect). Banyak studi menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan 400 mikrogram (0,4 mg) asam folat setiap hari sebelum pembuahan dan selama awal kehamilan mengurangi risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf hingga 70%.
Jika perkembangan sistem saraf utama terganggu, maka akan mempengaruhi perkembangan janin, yakni pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat dewasa kelak bisa tidak mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak), tidak ada kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta adanya gangguan jantung.
Pada ibu hamil sendiri, asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Itu sebabnya, ibu hamil yang mengalami kekurangan asam folat, umumnya juga mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat pucat dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko mengalami persalinan prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasentae) dan keguguran.
Tiga Bentuk Cacat Tabung Saraf
- SPINA BIFIDA (penutupan tidak lengkap sumsum tulang belakang dan tulang belakang) - adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak bisa tertutup sempurna akibat beberapa ruas tulang gagal bertaut. Cacat jenis ini lumayan banyak terjadi di antara ibu hamil yang mengalami kekurangan asam folat, yakni 65%. Meski bisa bertahan hidup, namun bayi spina bifida sering disertai kelainan lain seperti kelumpuhan dan tidak ada kontrol untuk buang air besar dan kecil.
- ANENCEPHALY (tempurung kepala gagal menutup) - tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala dan otak. Jenis yang sering membawa kematian begitu bayi dilahirkan ini, dialami sekitar 25% dari ibu hamil yang kekurangan asam folat.
- ENCEPHALOCELE (jaringan otak menonjol keluar pada kulit dari pembukaan abnormal dalam tengkorak) - adanya tonjolan di belakang kepala. Jenis ini diderita sekitar 10% dari ibu yang kekurangan asam folat.
Cacat tabung saraf terjadi ketika tabung saraf gagal menutup dengan benar sehingga membuat otak atau sumsum tulang belakang terekspos cairan ketuban.
Semua cacat ini terjadi selama 28 hari pertama kehamilan (atau 4 sampai 6 minggu setelah hari pertama periode terakhir menstruasi) - biasanya sebelum seorang wanita yang tahu dia hamil. Itulah mengapa begitu penting bagi semua wanita usia subur untuk mendapatkan cukup asam folat – tidak hanya mereka yang berencana untuk hamil. Hanya 50% dari kehamilan direncanakan, sehingga setiap wanita yang berpotensi hamil harus memastikan dia mendapatkan cukup asam folat.
Para dokter dan ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin mengapa asam folat memiliki dampak yang besar dalam pencegahan cacat batang saraf, tetapi mereka tahu bahwa vitamin ini sangat penting dalam pengembangan DNA. Akibatnya, asam folat berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan sel, serta pembentukan jaringan.
Bagaimana Mengetahui Janin Cacat Tabung Saraf
Lewat pemeriksaan USG (ultrasonografi) sekitar kehamilan minggu ke-12 atau ke-13. Untuk kasus spina bifida program yang lebih diutamakan di Indonesia adalah pencegahan dan deteksi dini. Umumnya, spina bifida tidak berdiri sendiri, tetapi pada janin tersebut juga terdapat beberapa kelainan kongenital mayor lain, misal mengalami lumpuh dan tidak memiliki kontrol untuk buang air yang membuat kehidupannya kelak sangat buruk. Itu sebabnya, dokter akan berusaha untuk memberikan konseling pada ibu dan keluarga yang bersangkutan tentang kemungkinan pengakhiran kehamilan sedini mungkin.
Selain itu, cacat tabung saraf pada janin ternyata juga bisa berulang pada kehamilan berikutnya. Hal ini karena faktor pencetus terjadinya cacat ini bukan hanya kekurangan asam folat, tetapi juga beberapa faktor lain, seperti keturunan (genetik), penderita obesitas, penderita diabetes yang sudah sangat bergantung pada insulin atau penderita epilepsi dan mengonsumsi obat-obatan yang menghambat penyerapan asam folat.
Karena itulah, pada mereka yang pernah dan masih mengalaminya, harus lebih berhati-hati. Dianjurkan agar sebelum kehamilan berikutnya, mereka mengonsumsi asam folat minimal 0,4 mg per hari selama kurang lebih 3-4 bulan sebelum merencanakan kehamilan.
Sumber-sumber asam folat
Sebagaimana zat gizi lain, kecukupan asam folat yang merupakan turunan dari vitamin B ini, juga bisa diperoleh dari berbagai makanan sehari-hari. Asam folat banyak ditemukan di sayuran berwarna hijau, seperti brokoli, bayam, kangkung, sawi, katuk, kacang panjang, kembang kol, kubis serta asparagus. Begitu juga dengan buah-buahan berwarna merah atau jingga, seperti semangka, jeruk, pisang, nanas, juga kiwi. Asam folat juga terdapat pada kacang-kacangan, kedelai, daging, hati sapi, ikan juga susu (saat ini banyak susu yang difortifikasi asam folat).
Jika Anda menjalani pola makan sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, maka seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh Anda bisa dibilang sudah terpenuhi. Khusus untuk memenuhi kebutuhan asam folat, ibu hamil bisa menambah porsi makanan sumber asam folat. Misalnya, tiga porsi sayur kaya asam folat, tiga porsi buah dan dua gelas susu dalam sehari, di samping itu tentu saja sumber protein (sekitar 200 gram setiap kali makan) serta karbohidrat.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara mengolah dan memasak makanan kaya asam folat. Bila dimasak terlalu lama, kandungan asam folat bisa berkurang atau malah hilang. Mengingat risiko tersebut, maka ibu hamil perlu mengonsumsi suplemen asam folat secara teratur sesuai rekomendasi dokter, yaitu sekitar 0,4 hingga 1 mg per hari. Ibu hamil tak perlu takut kelebihan asam folat karena akan dikeluarkan dari tubuh secara alamiah, namun sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter.
Label:
air susu ibu,
Asam Folat,
balita,
bayi,
hamil,
janin,
Otak
Selasa, 06 Desember 2011
Anemia pada ibu hamil (2)
Sambungan : Anemia pada ibu hamil (1)
Pada tulisan sebelumnya sudah dipaparkan tentang pengertian anemia, penyebab anemia, tanda-tanda anemia, dan gangguan akibat anemia.
Nah, bagaimanakah cara mencegah dan mengobati anemia?
Cara mencegah dan mengobati anemia
1. Menambah makanan yang bergizi
Pada tulisan sebelumnya sudah dipaparkan tentang pengertian anemia, penyebab anemia, tanda-tanda anemia, dan gangguan akibat anemia.
Nah, bagaimanakah cara mencegah dan mengobati anemia?
Cara mencegah dan mengobati anemia
1. Menambah makanan yang bergizi
- Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
- Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
- Tablet berwarna merah, minum setiap minggu
- Untuk ibu hamil, minumlah 1 TTD setiap hari, paling sedikit selama 90 hari di masa kehamilan dan setelah melahirkan (masa nifas)
- Minum dengan air putih sebelum makan atau minum dengan air jeruk atau dorong dengan buah pisang
- Minumlah tablet tambah darah dengan air putih. Jangan minum dengan teh, susu, atau kopi, karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.
- Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar, dan tinja berwarna hitam.
- Untuk mengurangi gejala sampingan, minumlah TTD setelah makan malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum TTD disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dll.
- Simpanlah TTD di tempat kering, terhindar dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat. TTD yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum. (warna asli: merah darah).
Anemia pada ibu hamil (1)
Kehamilan saya sudah memasuki bulan ke-5, dan disarankan dokter untuk imunisasi TT (Tetanus Toksoid). Dua hari yang lalu, pada waktu suntik TT di Puskesmas, saya disarankan juga untuk cek kadar Haemoglobin (Hb). Setelah dicek, kadar Hb saya hanya 9,9 %. Sedangkan kadar normal untuk ibu hamil adalah 11 %. Saya anemia!
Apakah Anemia
Anemia (sering disebut "kurang darah") adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah.
Berapa nilai normal kadar Haemoglobin?
- anak balita : 11 %
- anak usia sekolah : 12 %
- wanita dewasa : 12 %
- laki-laki dewasa : 12 %
- ibu hamil : 11 %
- ibu menyusui >3 bln : 12 %
Apakah penyebab anemia?
- Kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi (Fe) dan protein terutama bahan makanan hewani.
- Kebutuhan tubuh akan zat besi (Fe) dan protein meningkat seperti pada masa kehamilan, pertumbuhan, dan penyakit infeksi.
- Tubuh kehilangan darah akibat perdarahan, seperti perdarahan pada waktu melahirkan.
- Ada infeksi cacing terutama cacing tambang.
- Penyerapan zat besi dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan.
Tanda-tanda anemia
- lemah, letih, lesu, lelah, lalai.
- sering mengeluh merasa pusing dan mata berkunang-kunang.
Berbagai gangguan akibat anemia
1. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan/hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, sehingga:
- Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, Bayi Berat Lahir rendah (BBLR), perdarahan sebelum dan pada saat melahirkan, serta pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi.
- Anak mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
- Pada atlet akan menurunkan kebugaran dan prestasi.
- Pada pekerja akan menurunkan produktivitas kerja.
Bersambung ke Anemia pada ibu hamil (2) >>>
Senin, 05 Desember 2011
Kebutuhan Nutrisi untuk ibu hamil
Ketika mulai mengandung, banyak perubahan yang terjadi dan dialami, baik secara fisik dan emosional. Ibu harus selalu memperhatikan jadwal dan jenis makanan yang ibu konsumsi, karena pertumbuhan dan perkembangan janin tergantung dari nutrisi makanan ibu.
Beberapa zat gizi berperan vital dalam pertumbuhan janin. Selama kehamilan, metabolisme energi meningkat akibat perubahan sistem tubuh ibu dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan energi dan zat gizi harus ditingkatkan.
Kalori
Selama trismester kedua dan ketiga kehamilan membutuhkan 300 kalori per hari. Walaupun peningkatan ini tidak digunakan dalam trismester pertama, bukan berarti keseimbangan nutrisi tidak penting. Kalori tambahan ini diperlukan agar berat badan ibu meningkat (total 12 hingga 16 kg selama hamil). Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan berat badan bayi yang cukup saat dilahirkan. Sebaiknya pada trismester pertama, pertambahan bobot hanya 0,5 kg setiap bulannya. Sedangkan pada trismester kedua, 0,5 kg setiap minggunya. Sedangkan di trismester terakhir (bulan ke-9), hanya boleh 0,5 hingga 1 kg. Kalori dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buah, sereal, beras merah, sayur, kentang.
Protein
Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur.
Kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa janin memerlukan 13 mg kalsium dari darah ibu. Janin memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang ia dapatkan kurang, maka ia akan mengambilnya dari tulang. Akibatnya ibu dapat mengalami pelunakan tulang (osteomalasia) nantinya. Kalsium dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi produk susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.
Zat besi
Kekurangan zat besi akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi terhambat. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko cacat (mortalitas) ibu dan janin. Karena kebutuhan zat besi sulit dipenuhi dari diet pola makan, maka terkadang pemakaian suplemen disarankan. Zat besi dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi bayam, daging merah, hati, ikan, unggas, kerang, telur, kedelai.
Asam folat (vitamin B)
Asam folat yang dikonsumsi sejak masa pembuahan dan awal kehamilan mampu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang. Penelitian menunjukkan resiko kelainan tulang belakang (spina bifida) dan kelainan ronggga otak (anensefali) menurun hingga 50%. Sangat disarankan untuk mendapatkan 400 mg asam folat per hari. Asam folat dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi jus jeruk bayam, oatmeal, brokoli, stoberi, dan roti.
Cairan
Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minum setidaknya 6 hingga 8 gelas setiap harinya. Mengurangi asupan cairan tidak akan mengurangi bengkak yang ibu alami. Akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Konsumsi cairan yang terbaik adalah air putih, selain itu ibu juga dapat mengkonsumsi sup, jus, dan teh.
Garam
Garam dapat membantu mengatur air dalam darah. Kebutuhan tubuh akan garam sedikit, sekitar 2000 hingga 8000 mg per hari. Beberapa ibu yang terkena darah tinggi atau preeklamsia bahkan tidak memerlukan tambahan akan konsumsi garam.
Sangat dianjurkan ibu menghindari rokok, konsumsi alkohol dan kafein.
Manfaat ASI bagi ibu & bayi
Manfaat ASI
Pemberian ASI di tahun kedua kehidupan bayi akan memberi manfaat ekstra. Saat menginjak tahun kedua, kemampuan bayi berkembang, seperti merangkak atau belajar berjalan dan kebiasaan memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Akibatnya, bayi akan mudah mengalami infeksi penyakit. Maka disarankan ibu tetap menyusui bayi setelah berumur satu tahun untuk mempertahankan kekebalan tubuhnya terhadap serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.
ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat. Penelitian menyebutkan zat antibodi tersedia dalam jumlah besar pada ASI selama masa menyusui. Tapi sebagian faktor kekebalan dalam ASI konsentrasinya meningkat selama tahun kedua dan selama proses penyapihan (weaning).
Manfaat ASI bagi ibu
- ASI mudah diperoleh, selalu siap diberikan setiap saat, dan secara ekonomi jauh lebih murah. Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
- ASI lebih hemat waktu serta lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus mempersiapkan dan membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dan sebagainya.
- ASI tidak akan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara, bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
- ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril.
- Saat bayi mengisap payudara ibu, tubuh ibu akan merespon isapan tersebut dengan mengeluarkan sejenis horman (oksitosin) yang menimbulkan kontraksi pada kandungan (uterus) ibu, sehingga kandungan ibu lebih cepat untuk kembali ke ukuran normal serta mengurangi risiko perdarahan. Produksi hormon terutama oksitosin pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
- Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
- Ibu memperoleh kepuasan emosional karena merasa mampu memberi makanan yang bergizi bagi bayinya. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan interaksi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
- Menyusui kadang membantu ibu menurunkan berat badan yang naik saat hamil. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
- Ibu yang menyusui bayinya jarang menderita “depresi setelah melahirkan”.
- Ibu menyusui mempunyai resiko yang jauh lebih kecil untuk terkena kanker payudara, kanker kandungan, dan kanker ovarium.
Manfaat ASI bagi bayi
- ASI mengandung nutrisi yang seimbang yang cocok untuk tumbuh kembang bayi.
- Bayi dengan ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
- Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
- ASI mengandung jenis protein yang mudah dicerna oleh usus bayi yang masih lemah. ASI mampu mengurangi infeksi, penyakit pernapasan dan diare pada bayi. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
- ASI mengandung antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi dari serangan penyakit. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
- ASI mengandung asam amino DHA dan AA yang berguna untuk perkembangan otak bayi. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
- Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
- ASI akan menurunkan resiko terkena eksim dan asma. Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan mencegah risiko alergi dan asma. Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun. Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu alergi.
- ASI akan mengurangi resiko kegemukan, terkena penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, kelak saat dewasa.
- Bayi yang disusui, tidak terlalu terpengaruh oleh perceraian atau perpisahan orangtuanya, mereka juga tidak mudah gelisah dan cemas,” setelah besar ternyata anak yang dulunya mendapat ASI bisa menghadapi masalah dan stres lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat ASI.
Apa Manfaat ASI bagi ibu dan bayi
Saat menyusui, terjadi kontak fisik antara ibu dan bayinya. Kontak fisik ini sangat berperan memperat hubungan kasih sayang antara keduanya, tidak hanya saat proses menyusui, tapi juga pada kehidupan mereka selanjutnya.
Menyusui memberikan manfaat psikologis kepada bayi karena melalui menyusui ia merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya, menikmati suara dan wajah ibunya, sekaligus memuaskan kebutuhan untuk mengisap.
Saat menyusui, terjadi kontak fisik antara ibu dan bayinya. Kontak fisik ini sangat berperan memperat hubungan kasih sayang antara keduanya, tidak hanya saat proses menyusui, tapi juga pada kehidupan mereka selanjutnya.
Sabtu, 03 Desember 2011
Merangsang ASI Wanita Yang Belum Memiliki Anak
Setiap wanita memiliki kewajiban memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayinya selama enam bulan sejak lahir. Bukan hal sulit, karena mereka yang telah melewati persalinan akan memiliki kemampuan memproduksi ASI secara alami.
Kewajiban itu berlaku tanpa kecuali, termasuk mereka yang melakukan adopsi. Selain bisa mendapatkannya melalui pendonor ASI, mereka yang mengasuh bayi angkat bisa menjalani terapi untuk merangsang payudara memproduksi ASI.
Dengan meniru perubahan tubuh wanita saat melahirkan, seorang wanita yang belum memiliki anak bisa merangsang laktasi dan menyusui. Selain memenuhi hak bayi, cara ini juga penting untuk menumbuhkan ikatan emosional dengan bayi yang hendak diasuhnya.
Berdasar Today Moms, sudah semakin banyak wanita yang menyusui anak angkatnya. Salah satunya, Anne Schaeffer yang telaten menyusui sendiri bayi angkatnya. "Tidak mungkin bagi saya untuk memahami ikatan emosional dengan bayi saya, jika tak menyusui sendiri," ujarnya.
Schaeffer mendapat bantuan dari Julie Bouchet-Horwitz, seorang praktisi dan konsultan laktasi. "Sungguh melegakan, ketika saya mampu merasakan semacam ikatan fisik," kata wanita yang memutuskan mengangkat anak setelah mengalami keguguran empat kali.
Setelah mengikuti panduan mengenai terapi laktasi, Schaeffer mampu produk ASI sendiri, meski tak hamil dan melahirkan.
Berdasar situs tersebut, seorang wanita bisa dengan mudah merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Salah terapi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi pil KB secara rutin selama beberapa bulan. Kemudian, berhenti sesaat menjelang proses adopsi.
Ketika konsumsi sejumlah obat dan herbal disebut dapat membantu sekresi ASI, upaya membiarkan bayi mengisap puting juga diyakini dapat merangsang produksi ASI sedikit demi sedikit. "Hanya butuh tiga hari bagi bayi angkat saya mengisap puting, hingga akhirnya saya bisa memproduksi susu," ujar Jane Anne Wilder, seoraang wanita yang mengadopsi bayi 17 tahun lalu.
"Dia bukan anak biologis saya, karena saya tak akan melewatkan kesempatan sedikit pun untuk memperkuat ikatan dengannya," kata Wilder.
Kewajiban itu berlaku tanpa kecuali, termasuk mereka yang melakukan adopsi. Selain bisa mendapatkannya melalui pendonor ASI, mereka yang mengasuh bayi angkat bisa menjalani terapi untuk merangsang payudara memproduksi ASI.
Dengan meniru perubahan tubuh wanita saat melahirkan, seorang wanita yang belum memiliki anak bisa merangsang laktasi dan menyusui. Selain memenuhi hak bayi, cara ini juga penting untuk menumbuhkan ikatan emosional dengan bayi yang hendak diasuhnya.
Berdasar Today Moms, sudah semakin banyak wanita yang menyusui anak angkatnya. Salah satunya, Anne Schaeffer yang telaten menyusui sendiri bayi angkatnya. "Tidak mungkin bagi saya untuk memahami ikatan emosional dengan bayi saya, jika tak menyusui sendiri," ujarnya.
Schaeffer mendapat bantuan dari Julie Bouchet-Horwitz, seorang praktisi dan konsultan laktasi. "Sungguh melegakan, ketika saya mampu merasakan semacam ikatan fisik," kata wanita yang memutuskan mengangkat anak setelah mengalami keguguran empat kali.
Setelah mengikuti panduan mengenai terapi laktasi, Schaeffer mampu produk ASI sendiri, meski tak hamil dan melahirkan.
Berdasar situs tersebut, seorang wanita bisa dengan mudah merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Salah terapi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi pil KB secara rutin selama beberapa bulan. Kemudian, berhenti sesaat menjelang proses adopsi.
Ketika konsumsi sejumlah obat dan herbal disebut dapat membantu sekresi ASI, upaya membiarkan bayi mengisap puting juga diyakini dapat merangsang produksi ASI sedikit demi sedikit. "Hanya butuh tiga hari bagi bayi angkat saya mengisap puting, hingga akhirnya saya bisa memproduksi susu," ujar Jane Anne Wilder, seoraang wanita yang mengadopsi bayi 17 tahun lalu.
"Dia bukan anak biologis saya, karena saya tak akan melewatkan kesempatan sedikit pun untuk memperkuat ikatan dengannya," kata Wilder.
Langganan:
Postingan (Atom)