Senin, 05 Desember 2011

Kebutuhan Nutrisi untuk ibu hamil

Ketika mulai mengandung, banyak perubahan yang terjadi dan dialami, baik secara fisik dan emosional. Ibu harus selalu memperhatikan jadwal dan jenis makanan yang ibu konsumsi, karena pertumbuhan dan perkembangan janin tergantung dari nutrisi makanan ibu.

Beberapa zat gizi berperan vital dalam pertumbuhan janin. Selama kehamilan, metabolisme energi meningkat akibat perubahan sistem tubuh ibu dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan energi dan zat gizi harus ditingkatkan.

Kalori
Selama trismester kedua dan ketiga kehamilan membutuhkan 300 kalori per hari. Walaupun peningkatan ini tidak digunakan dalam trismester pertama, bukan berarti keseimbangan nutrisi tidak penting. Kalori tambahan ini diperlukan agar berat badan ibu meningkat (total 12 hingga 16 kg selama hamil). Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan berat badan bayi yang cukup saat dilahirkan. Sebaiknya pada trismester pertama, pertambahan bobot hanya 0,5 kg setiap bulannya. Sedangkan pada trismester kedua, 0,5 kg setiap minggunya. Sedangkan di trismester terakhir (bulan ke-9), hanya boleh 0,5 hingga 1 kg. Kalori dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buah, sereal, beras merah, sayur, kentang.

Protein
Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur.

Kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa janin memerlukan 13 mg kalsium dari darah ibu. Janin memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang ia dapatkan kurang, maka ia akan mengambilnya dari tulang. Akibatnya ibu dapat mengalami pelunakan tulang (osteomalasia) nantinya. Kalsium dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi produk susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.

Zat besi
Kekurangan zat besi akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi terhambat. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko cacat (mortalitas) ibu dan janin. Karena kebutuhan zat besi sulit dipenuhi dari diet pola makan, maka terkadang pemakaian suplemen disarankan. Zat besi dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi bayam, daging merah, hati, ikan, unggas, kerang, telur, kedelai.

Asam folat (vitamin B)
Asam folat yang dikonsumsi sejak masa pembuahan dan awal kehamilan mampu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang. Penelitian menunjukkan resiko kelainan tulang belakang (spina bifida) dan kelainan ronggga otak (anensefali) menurun hingga 50%. Sangat disarankan untuk mendapatkan 400 mg asam folat per hari. Asam folat dapat ibu dapatkan dengan mengkonsumsi jus jeruk bayam, oatmeal, brokoli, stoberi, dan roti.

Cairan
Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minum setidaknya 6 hingga 8 gelas setiap harinya. Mengurangi asupan cairan tidak akan mengurangi bengkak yang ibu alami. Akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Konsumsi cairan yang terbaik adalah air putih, selain itu ibu juga dapat mengkonsumsi sup, jus, dan teh.

Garam
Garam dapat membantu mengatur air dalam darah. Kebutuhan tubuh akan garam sedikit, sekitar 2000 hingga 8000 mg per hari. Beberapa ibu yang terkena darah tinggi atau preeklamsia bahkan tidak memerlukan tambahan akan konsumsi garam.

Sangat dianjurkan ibu menghindari rokok, konsumsi alkohol dan kafein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar