Beberapa waktu lalu saya mengikuti pertemuan yang diadakan oleh mahasiswa/i prodi gizi kesehatan, fak kedokteran UGM, mengenai program HIBERNASI (Hidup Berkualitas dengan ASI). Kegiatan dalam pertemuan tersebut adalah diskusi kelompok dan pemutaran film mengenai Program ASI eksklusif. Informasi yang diberikan sangat membantu. Dengan jargon "ASI eksklusif pancen oye!", mereka berharap ibu-ibu yang hadir dalam pertemuan tersebut semakin menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif. Nah, apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif?
Yang dimaksud dengan pemberian ASI secara eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti air putih, susu formula, air teh, jeruk, madu, dan tanpa tambahan makanan padat seperti bubur susu, bubur nasi, tim, biskuit, pepaya, dan pisang.
Pada tahun 2001 WHO dan UNICEF menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif diberikan mulai bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
Dan setelah umur 6 bulan bayi baru mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.
Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang mendukung bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya
Setelah ASI eksklusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Seiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO.
Beberapa tips agar ibu-ibu sukses memberikan ASI Eksklusif:
- Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran, dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) - bayi akan merangkak di dada ibunya dan mencari-cari puting susu, dan kemudian mulai menyusu untuk pertama kali.
- Menyusui secara eksklusif, hanya memberi ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun.
- Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam. Pada payudara kanan dan kiri. Jangan dijadwalkan. Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin sering dihisap, maka semakin banyak ASI diproduksi.
- Pompa payudara sehabis menyusui. Payudara yang kosong akan semakin mempercepat produksi ASI.
- Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan masukkan ke botol untuk diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak dianjurkan paling tidak sampai usia bayi 6 bulan sebab dapat mengganggu perkembangan sistem syaraf dan struktur tulang kepala.
- Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke kanan, dan sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit pertama justru banyak mengandung lemak yang dapat mengenyangkan bayi. Jangan lakukan posisi menyusui tiduran sampe ketiduran kalau ibu punya kebiasaan tidur, karena bayi bisa tertindih dan tidak bisa bernafas.
- Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa air putih, jus buah, susu rendah lemak, kuah makanan. Makanannya usahakan banyak sayur hijau dan makanan laut. Daun katuk segar lebih cepat menghasilkan daripada suplemen pelancar ASI.
- Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang. Ibu harus cukup istirahat dan jangan stres! Stres bikin ASI mendadak kering.
- Yang terpenting yaitu rasa percaya diri bahwa kita mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita yaitu ASI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar